Pernah ada rasa cinta
Antara kita kini tinggal kenangan
Ingin kulupakan
Semua tentang dirimu
Namun tak lagi kan seperti dirimu oh bintangku
Namun tak lagi kan seperti dirimu oh bintangku
Jauh kau pergi meninggalkan diriku
Disini aku merindukan dirimu
Kini ku coba mencari penggantimu
Disini aku merindukan dirimu
Kini ku coba mencari penggantimu
Namun tak lagi kan seperti dirimu oh kekasih
Hari ini adalah mimpi burukku yang menjadi kenyataan. Semuanya kembali kesemula, semuanya kembali keawal. Hari ini aku kehilangan salah satu sahabat terbaikku yang sangat aku sayangi. Tentunya kalian masih ingat dengan Yuki, sahabat baruku yang aku bahas belakangan ini. Hari ini dia pergi untuk selamanya dari kehidupanku dan enggak akan pernah kembali lagi. Bukan karena dia membenciku atau menemukan sahabat baru, tetapi ia sudah meninggal. Ia sudah tidak ada lagi didunia ini untuk selamanya, dan semua ini mungkin karena kesalahanku. Mungkin aku yang kurang mengerti apa yang sebenarnya diinginkannya selama ini dari aku. Aku yang kurang bisa menangkap maksud dari sikap-sikapnya belakangan ini.
Yuki memang sahabat baikku. Masih teringat dikepalaku bagaimana aku pertama kali bertemu dengan dia. Aku yang saat itu tidak ada keinginan untuk bertemu dengan dia, malah langsung memegangnya begitu aku melihatnya. Tubuhnya yang hangat langsung mampu membuat aku merasa nyaman untuk berada disisinya. Mungkin dia memang sudah menungguku selama ini. Makanya tanpa pikir panjang lagi, aku langsung mengajaknya untuk ke tempatku dan menjadi bagian dari kehidupanku. Yah, walaupun itu artinya kamarku menjadi lebih sempit dengan kehadirannya, tetapi aku senang sekali setiap kali aku menyentuh tubuhnya yang hangat itu. Kadang kala, disaat ia tidur, aku iseng membelai kepalanya itu dan selalu menyentuh tubuhnya. Disana aku bisa melihat dan merasakan detak jantungnya yang berdenyut dari balik kulit hangatnya itu. Kadang kala ingin rasanya aku selalu memeluknya setiap saat dan enggak mau aku lepaskan.
Aku sangat sedih kalau aku mengingat kembali tulisanku di Diary sebelumnya. Kalau saja aku tahu ia akan meninggalkan aku secepat ini. Aku enggak akan menulis semua kata-kata itu. Aku sangat menyesal karena aku telah menuliskan kata-kata yang sangat bodoh itu disini. Aku sangat menyesalinya, seandainya saja semuanya bisa kembali, maka aku akan memperbaikinya secepat mungkin. Sejak tadi malam, Yuki selalu saja bergerak-gerak, aku enggak tau apa maksudnya. Aku kira ia lapar, makanya aku memberinya maem lagi. Tetapi ternyata dia enggak lapar, dan aku sama sekali enggak menganggap itu adalah hal yang penting untuk aku risaukan. Hingga tadi pagi, dengan mataku sendiri, aku menyaksikan detik-detik kepergiannya dariku untuk selamanya. Aku sungguh merasa sedih sekali. Masih bisa kuingat tubuhnya yang terbiasa hangat itu, kini terasa sangat dingin dan menakutkan. Sinar matanya juga terlihat sangat sayu, tidak seperti biasanya yang selalu terlihat bersemangat dan penuh energi. Hingga akhirnya tubuh itu membeku dan kaku, aku masih saja memeluknya. Aku enggak mau melepaskannya dari pelukanku, aku berharap hangat tubuhku akan mampu membantunya melewati kedinginan ini. Namun, ternyata semuanya sia-sia, Yuki telah meninggal.
Kini aku hanya bisa mengenangnya didalam memoriku. Aku hanya bisa mengingat kehangatannya didalam pikiranku. Aku berharap, ingatan ini enggak akan menghilang dengan mudahnya. Aku berharap aku akan selalu mengingat semua memori kedekatanku dan hari-hari yang aku lewati bersama Yuki. Aku berharap ini akan menjadi benang memori yang menyatukan kami untuk selamanya meskipun jarak kami kini sudah sangat berjauhan dan mungkin enggak akan pernah terjangkau kembali. Kini aku hanya bisa menyanyikan sebuah lagu untuk Yuki.
Kini aku sendiri lagi
Kucoba untuk renungkan diriku
Mengapa harus terjadi lagi
Ku kecewa
Mungkinkah aku harus sendiri lagi
Setelah aku serahkan semuanya
Sanggupkah aku hidup tanpamu
Oh kasih
Sesungguhnya aku tak pernah bisa
Melupakan dirimu oh sayang
Apakah aku memang tak pantas
Buat dirimu
Mengapa kau tinggalkan diriku
Setelah aku cinta padamu
Mengapa kau menyakitiku
Sedangkan diriku..... mencintaimu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar